Lemak adalah ester dari gliserol dengan asam-asam
karboksilat suku tinggi. Asam penyusun lemak disebut asam lemak. Salah satu senyawa organik golongan ester
yang banyak terdapat dalam tumbuhan, hewan, atau manusia dan sangat berguna
bagi kehidupan manusia adalah lemak (Fat).
Contoh lemak adalah wax (lilin) yang dihasilkan lebah. Lemak pada tubuh
manusia terutama terdapat pada jaringan bawah kulit di sekitar perut, jaringan
lemak sekitar ginjal yang mencapai 90%, sedangkan pada jaringan otak sekitar
7,5 sampai 70%.
A. Struktur dan Tata Nama Lemak
Asam penyusun lemak disebut asam lemak. Asam lemak yang terdapat di alam adalah asam palmitat (C15H31COOH), asam stearat (C17H35COOH), asam oleat (C17H33COOH), dan asam linoleat (C17H29COOH). Pada lemak, satu molekul gliserol mengikat tiga molekul asam lemak, oleh karena itu lemak adalah suatu trigliserida. Struktur umum molekul lemak seperti terlihat ppada ilustrasi di bawah :
Pada rumus struktur lemak di atas, R1–COOH, R2–COOH,
dan R3–COOH adalah molekul asam lemak yang terikat pada gliserol.
Ketiga molekul asam lemak itu boleh sama (disebut asam lemak sederhana) dan
boleh berbeda (disebut lemak campuran). Tetapi pada umumnya, molekul lemak
terbentuk dari dua atau lebih macam asam lemak. Sebagai contoh, salah satu
komponen minyak mempunyai struktur sebagai berikut:
Nama lazim dari lemak adalah
trigliserida. Penamaan lemak dimulai dengan kata gliseril yang diikuti oleh
nama asam lemak. Contoh:
B. Penggolongan Lemak
Pada pembahasan sebelumnya bahwa molekul lemak terbentuk
dari gliserol dan tiga asam lemak. Oleh karena itu, penggolongan lemak lebih
didasarkan pada jenis asam lemak penyusunnya. Berdasarkan jenis ikatannya, asam
lemak dikelompokkan menjadi dua, yaitu:
1.Asam Lemak Jenuh
Asam lemak jenuh, yaitu asam lemak yang semua ikatan atom
karbon pada rantai karbonnya berupa ikatan tunggal (jenuh). Contoh: asam
laurat, asam palmitat, dan asam stearat.
2. Asam Lemak Tak Jenuh
Asam lemak tak jenuh, yaitu asam
lemak yang mengandung ikatan rangkap pada rantai karbonnya. Contoh: asam oleat,
asam linoleat, dan asam linolenat.
3. Lemak Trans
Lemak trans berasal dari lemak tidak
jenuh yang mengalami proses pemadatan dengan teknik hidrogenisasi parsial yang
menyebabkan perubahan konfigurasi ikatan kimia lemak itu. Akibatnya, lemak
tidak jenuh yang umumnya berbentuk cair, menjadi berbentuk padat dan lebih
awet.
C.Sifat Lemak
Lemak memiliki 2 sifat, yaitu :
1. Sifat Fisik Lemak
- Pada suhu kamar, lemak hewan pada umumnya berupa zat padat, sedangkan lemak dari tumbuhan berupa zat cair.
- Lemak yang mempunyai titik lebur tinggi mengandung asam lemak jenuh, sedangkan lemak yang mempunyai titik lebur rendah mengandung asam lemak tak jenuh. Contoh: Tristearin (ester gliserol dengan tiga molekul asam stearat) mempunyai titik lebur 71 °C, sedangkan triolein (ester gliserol dengan tiga molekul asam oleat) mempunyai titik lebur –17 °C.
- Lemak yang mengandung asam lemak rantai pendek larut dalam air, sedangkan lemak yang mengandung asam lemak rantai panjang tidak larut dalam air.
- Semua lemak larut dalam kloroform dan enzene. Alkohol panas merupakan pelarut lemak yang baik.
2. Sifat Kimia Lemak
a. Esterifikasi
Proses
esterifikasi bertujuan untuk asam-asam lemak bebas dari trigliserida,
menjadi bentuk ester. Reaksi esterifikasi dapat dilakukan
melalui reaksi kimia yang disebut interifikasi.
Atau penukaran ester yang didasarkan pada prinsip
transesterifikasi Fiedel-Craft.
b. Hidrolisis
Dalam reaksi hidrolisis, lemak dan minyak akan diubah menjadi
asam -asam lemak bebas dan gliserol. Reaksi hidrolisi mengakibatkan kerusakan lemak dan minyak. Ini terjadi karena terdapat terdapat sejumlah air
dalam lemak dan minyak tersebut.
c. Penyabunan
Reaksi ini dilakukan dengan penambhan sejumlah larutan basa kepada
trigliserida. Bila penyabunan telah lengkap, lapisan air yang mengandung
gliserol dipisahkan dan gliserol dipulihkan dengan penyulingan.
Proses hidrogenasi
bertujuan untuk menjernihkan ikatan dari rantai
karbon asam lemak pada lemak atau minyak. Setelah proses hidrogenasi selesai,
minyak didinginkan dan katalisator dipisahkan dengan disaring.
Hasilnya adalah minyak yang bersifat plastis atau keras,
tergantung pada derajat kejenuhan. Minyak tumbuhan yang cair dapat tumbuh
menjadi lemak padat dengan cara ini. Hidrogenasi dilakukan pada suhu 2000 C
dengan katalisator nikel.
e. Pembentukan keton
Keton
dihasilkan melalui penguraian dengan cara hidrolisa ester.
f. Oksidasi
Oksidasi
dapat berlangsung bila terjadi kontak antara sejumlah oksigen
dengan lemak atau minyak. Terjadinya reaksi
oksidasi ini akan mengakibatkan bau tengik pada lemak atau minyak.
g. Adisi Iodium
Iodium
dapat mengadisi ikatan tidak jenuh dalam lemak. Derajat ketidakjenuhan lemak
dapat dicari dari bilangan iodiumnya, yaitu jumlah garam iodium yang dapat
bereaksi dengan 10 gr minyak atau lemak.
h. Pembentukan Akrolein
Bila lemak
dipanaskan pada suhu tinggi, maka akan terurai. Gliserol yang terbebas diubah
menjadi akrolein, yaitu suatu aldehid tidak jenuh dengan bau tajam. Dalam
laboratorium akrolein dilakukan dengan memanaskan lemak dengan dehidrator
seperti KHSO4.
D. Fungsi dan Peran Lemak
1. Fungsi Lemak
1. Sumber energi
Lemak menghasilkan 9 kkal/gram,
Lemak tubuh disimpan sebagai berikut : 50% di subkutan, 45% disekeliling organ
dalam rongga perut, 5% di jaringan intramuskuler.
2. Sumber asam lemak esensial
Sumber lemak esensial linoleat dan
linolenat.
3. Alat angkut vitamin larut lemak
Lemak membantu transportasi dan
absorbsi vitamin larut lemak
4. Memberi rasa kenyang dan kelezatan
Menghambat sekresi as lambung dan
memperlambat pengosongan lambung sehingga lemak memberi rasa kenyang lebih
lama. Lemak juga memberi kelezatan khusus pada makanan.
5. Sebagai pelumas
Lemak merupakan pelumas dan membantu
pengeluaran sisa pencernaan.
6. Memelihara suhu tubuh
Lapisan lemak dibawah kulit
mengisolasi tubuh dan mencegah kehilangan panas tubuh secara cepat, jadi
lemak berfungsi dalam memelihara suhu tubuh.
7. Pelindung organ tubuh
Melindungi ginjal, jantung dan hati
dengan membantu menahan organ-organ tersebut tetap ditempatnya dan
melindungi dari benturan.
2. Peran Lemak
1. Bahan pembuatan mentega atau margarin
Lemak atau minyak dapat diubah
menjadi mentega atau margarine dengan cara hidrogenasi.
2. Bahan pembuatan sabun
Sabun dapat dibuat dari reaksi
antara lemak atau minyak dengan KOH atau NaOH. Sabun yang mengandung logam Na
disebut sabun keras (bereaksi dengan keras terhadap kulit) dan sering disebut
sabun cuci. Sedangkan sabun yang mengandung logam K disebut sabun lunak dan di
kehidupan sehari-hari dikenal dengan sebutan sabun mandi.
3. Minyak digunakan untuk menggoreng
bahan makanan.
Lemak terdapat dalam bahan makanan seperti keju,
daging, mentega, susu, dan ikan segar. Lemak dapat bergabung dengan senyawa
lain dan disimpan dalam tubuh, misalnya: fosfolipid, glikolipid dan
lipoprotein.
E. Lemak Jahat dan Lemak Baik
1. Kolesterol Baik (HDL) HDL merupakan kolesterol baik yang mengangkut kolesterol dari sel-sel untuk kembali ke hati. HDL berperan
seperti pemulung yang memunguti sampahsampah LDL di sepanjang dinding pembuluh
darah. Bila sampah terlalu banyak atau pemulung terlalu sedikit, maka sampah
akan menumpuk menjadi plak berbahaya.
Jumlah kolesterol total dalam darah sebaiknya tidak melebihi 200 mg per 100 ml darah.
2. Kolesterol jahat (LDL) LDL adalah pengangkut lemak dari hati ke
sel-sel. Bila terlalu banyak, akan menyebabkan
sumbatan arteri karena menumpuknya lemak di dinding pembuluh yang mengalirkan
darah ke jantung dan otak. Lemak ini kemudian mengental, mengeras, dan akhirnya
membentuk plak. Kondisi ini dinamakan atherosklerosis. Bila plak menyumbat pembuluh darah jantung,
maka Anda akan merasakan nyeri dada dan
juga berisiko terkena serangan jantung. Apabila pembuluh darah otak yang
tersumbat, maka Anda berisiko untuk terkena stroke.
F. Hidup Sehat
Menjauhi sikap berlebihan dan Makan
adalah kewajiban. Dengan makan seorang muslim memperoleh kekuatan untuk
beribadah. Dalam hadist yang diriwayatkan oleh Bukhari dan Muslim dari Abdullah
ibn Umar: ”Sesungguhnya tubuhmu mempunyai hak yang harus kamu penuhi”. Namun
demikian kita harus ingat batasan dalam mengkonsumsi makanan, yaitu menjauhi
sikap berlebihan dan rakus.
Banyak sekali dalil yang menekankan
hal ini. Allah dalam surat al-A’raf ayat 31 berfirman: ”Makan dan minumlah,
tapi janganlah berlebih-lebihan. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang
yang berlebih-lebihan”. Dan juga di surat Thaha ayat 81: ”Makanlah diantara
rezeki yang baik yang telah Kami berikan pada kalian, dan janganlah melampaui
batas padanya”. Sementara Rasulullah saw sendiri telah memerintahkan untuk
mengatur waktu makan dan berpegang teguh pada etika, sebagaimana sabda Beliau:
”Kami adalah orang-orang yang tidak makan kecuali setelah lapar, dan bila makan
kami tidak sampai kenyang” Makan secara berlebihan mengundang bahaya, seperti
gangguan pencernaan, diare, sembelit, perut kembung, obesitas, encok, penyakit
lever, pengerasan pembuluh darah, tekanan darah tinggi, serangan jantung, dan
penggumpalan dan pembekuan darah. Makan berlebihan juga bisa menimbulkan
peradangan akut pada pankreas dan empedu, diabetes melitus, bahkan batu ginjal.
Benarlah apa yang dikatakan dokter Arab, al-Harits ibn Kaldah, ’’Lambung adalah
sarang penyakit, dan diet (pola makan teratur) adalah obat utama.’’ Namun,
kurang makan juga berbahaya. Di antaranya berdampak pada terhambatnya
pertumbuhan badan, akal, kurang darah, lemahnya sistem kekebalan tubuh, dan
anemia
Beliau juga bersabda : ”Tidaklah
anak cucu Adam mengisi wadah yang lebih buruk dari perutnya. Sebenarnya
beberapa suap saja sudah cukup untuk menegakkan tulang rusuknya. Kalau dia
harus mengisinya, maka sepertiga untuk makanan, sepertiga untuk minuman, dan
sepertiga lagi untuk bernafas”. (HR. Tirmidzi, Ibnu Majah, dan Muslim) o Makan
dengan tiga jari. Dengan tiga jari berarti kita telah bersikap seimbang.
Sebagaimana dikatakan bahwa makan dengan lima jari menunjukkan kerakusan,
sedangkan makan dengan satu atau dua jari menunjukkan kesombongan dan keangkuhan
Duduk tegak lurus saat makan dan
tidak bersandar. Rasulullah melarang seseorang makan sambil bersandar karena
membahayakan kesehatan dan mengganggu pencernaan lambung Minum dengan tiga kali
tegukan. Dilakukan sambil duduk dan tidak bernafas dalam gelas. Nabi
mengajarkan minum dengan menyesap (minum air dengan menempelkan bibir ke air),
bernafas di luar gelas serta tidak minum dengan cara menenggak. Maksudnya
adalah mencegah masuknya udara ke dalam lambung. Ubay bin Ka’ab berkata: ”Nabi
saw tidak pernah meniup makanan dan minuman, tidak bernafas di dalam wadah.
Bahkan beliau melarang meniup makanan dan minuman.” Nabi saw biasa minum dengan
tiga kali teguk, sambil bernafas di antara tiga kali tegukan di luar gelas dan
bukan di dalamnya.
Mendahulukan makan buah-buahan
sebelum makan daging (makanan utama). Hal ini sebagai upaya untuk mengikuti apa
yang dilakukan para penghuni surga. Dalilnya adalah Qur’an surat al-Waqi’ah
ayat 20-21: ”Dan buah-buahan dari apa yang mereka pilih, dan daging burung dari
apa yang mereka inginkan”. Nabi melarang
menggabungkan antara susu dan ikan, cuka dan susu, cuka dan ikan, buah dan
susu, cuka dan nasi, delima dengan tepung, kubis (kol) dengan ikan, bawang
putih dengan bawang merah, makanan lama dengan makanan baru, makanan asam
dengan makanan pedas, makanan panas dengan makanan dingin.
Jadi, kuncinya pola makan, teknik makan, makanan yang halal dan baik. Namun, hal itu saja tentu tidak cukup. Nabi Muhammad sangat menganjurkan agar beristirahat yang cukup dan berolahraga secara teratur. Dan, yang tidak kalah penting dari itu semua adalah hidup penuh optimisme dan berpikir positif. Inilah keteladanan dari Nabi. So, Jangan Lebay, Karena Allah tidak menyukai Sesutu hal yang berlebihan.
Jadi, kuncinya pola makan, teknik makan, makanan yang halal dan baik. Namun, hal itu saja tentu tidak cukup. Nabi Muhammad sangat menganjurkan agar beristirahat yang cukup dan berolahraga secara teratur. Dan, yang tidak kalah penting dari itu semua adalah hidup penuh optimisme dan berpikir positif. Inilah keteladanan dari Nabi. So, Jangan Lebay, Karena Allah tidak menyukai Sesutu hal yang berlebihan.
Demikian sedikit materi tentang lemak , tentu Allah SWT menciptakan segala sesuatunya baik makanan, kandungan semata-mata bentuk kasih sayang dan karunia-Nya kepada hamba-Nya. :) :)
Semoga
bermanfaat kawan ^_^. Oia jangan lupa
komentarnya yah, hehehe. Banyak saran dan kritik itu bagus dan dinanti, tapi
saran atau kritik yang membagun dan bahasa yang sopanlah yang lebih baik, ;)
Salam Ilmiah, Salam Semangat :) :D
Oleh SN ^_^
Bacaan yang bermanfaat
BalasHapusMenurut saya, warna backgroundnya membuat kurang nyaman untuk membacanya. Sebaiknya warna backgroundnya di buat lebih terang lagii. Terimakasih
BalasHapushi untuk tabel struktur kimia asam lemak nya boleh tau sumbernya darimana?
BalasHapus